Kamis, 21 April 2011

Menariknya punya hobi membaca

Membaca? Ah, hanya buat si “Kutu Buku”, berkata mata, bahkan cuma orang intelek saja. Kebiasaan yang membosankan, bikin ngantuk, enggak menarik sama sekali. Kata-kata ini sering muncul di kalangan remaja.
Kehidupan kita tidak bisa lepas dari membaca, walaupun cuma membaca sebuah reklame atau pun petunjuk arah, ya semua itu tak lepas dari membaca, meskipun membaca diartikan dengan sebuah koran, majalah ataupun buku. Yah, dengan membaca, seseorang memperoleh pengetahuan apapun. Coba bayangkan apa yang akan terjadi bila kita tak bisa membaca? Pastilah “kebodohan” yang akan menemani kita hidup. Tidak semua ilmu dapat kita capai hanya dengan mendengarkan, membaca adalah kunci sebuah ilmu.
Perkembangan dunia membawa ilmu menjadi nomor satu di mata masyarakat. Salah satu media penyampain ilmu adalah buku.  Ada semboyan “Buku adalah Jendela Dunia”, ungkapan ini memiliki makna yang luas, mengantarkan meraih cita-cita hidup. Isinya pun bermacam-macam, dari yang bermuatan ilmu pengetahuan, sains, sosial, psikologi, kesehatan, sastra dan masih banyak lagi.
Dengan membaca, kita akan memperoleh sebuah gambaran akan rasa ingin tahu yang sering ada dalam pikiran setiap orang, kadang juga memberikan jawaban yang selama ini kita cari. Selain itu, tentunya akan menambah ilmu pengetahuan, yang kelak akan berguna untuk diri kita maupun negara kita, Indonesia tercinta.
Tapi sayang, harga buku begitu mahal, tak bisa dijangkau oleh masyarakat ekonomi bawah. Seiring perkembangan teknologi bermunculan artikel bahkan handbook yang dapat di download secara gratis,murah meriah hanya dengan mengganti uang akses internetnya saja. Munculnya ini, peminat buku cetak pun semakin berkurang. Omset penjualannya pun menurun.
Padahal tanpa membeli buku pun kita tetap bisa membaca, yaitu dengan cara berkunjung ke perpustakaan, kemudian meminjam buku. Dengan begitu budaya membaca pun akan tetap lestari dan juga peminat buku cetak pun terus meningkat.